Tulang Bawang, harianswaranasional.com – Ayam laga, yang dulu identik dengan perjudian dan stigma negatif, kini bertransformasi menjadi simbol hobi yang positif dan bahkan prestasi di Lampung. Kontes ayam laga non judi menjadi tren baru di kalangan penghobi, membuka lembaran baru bagi dunia ayam laga yang lebih sehat dan berorientasi pada olahraga.
Kelahiran PAPALLA: Transformasi Hobi Ayam Laga
Perubahan positif ini tak lepas dari peran serta berbagai organisasi penghobi ayam laga di Indonesia. Salah satunya adalah PAPALLA (Perkumpulan Penggemar Ayam Laga Lampung) yang berdiri sejak tahun 2015. Organisasi ini telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Lampung pada Tahun 2016.
PAPALLA menjadi wadah bagi para penghobi untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta menjadi tempat latihan dan kontes ayam laga non judi. Sistem perlombaan yang digunakan pun meniru lomba-lomba unggas lainnya yang populer di nusantara, sehingga lebih terstruktur dan sportif.
PAPALLA Tulang Bawang: Menggerakkan Komunitas dan Ekonomi Lokal
Di Kabupaten Tulang Bawang, PAPALLA Cabang Tulang Bawang dibentuk pada tahun 2018. Dipimpin oleh aktivis organisasi, Gentur Sumedi, PAPALLA Tulang Bawang telah melaksanakan berbagai kegiatan positif. Mulai dari latihan bersama, hingga berkontribusi dalam memajukan UMKM di Kabupaten Tulang Bawang.
Setelah sempat vakum akibat pandemi COVID-19, PAPALLA Tulang Bawang kembali menggeliat dengan mengadakan LATBERPRES (Latihan Bersama Berprestasi) di awal tahun 2025. Acara ini diikuti oleh 44 ayam laga yang bertanding, membuktikan bahwa semangat para penghobi ayam laga tidak pernah padam.
Dampak Positif: Ekonomi Lokal dan Perubahan Sosial
Kontes ayam laga non judi ini tidak hanya menjadi ajang penyaluran hobi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Permintaan produk unggas seperti jamu ayam dan perawatan ayam semakin meningkat, memberikan berkah bagi para pelaku UMKM.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga mengubah citra negatif ayam laga di masyarakat. Para penghobi ayam laga kini dapat menyalurkan hobi mereka tanpa takut akan sanksi sosial. Kontes ini menjadi bukti bahwa hobi ayam laga dapat menjadi kegiatan yang positif dan memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Inspirasi bagi Daerah Lain
Kesuksesan kontes ayam laga non judi di Lampung ini juga menjadi inspirasi bagi daerah lain. Organisasi serupa seperti PPAI di Surabaya, PAPAJI di Semarang, dan PPAKN di Jakarta juga semakin berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa tren positif ini semakin meluas dan menjadi bagian dari transformasi hobi ayam laga di Indonesia.
Dengan semakin banyaknya kontes ayam laga non judi, diharapkan hobi ini dapat semakin diterima oleh masyarakat dan menjadi kegiatan yang positif serta bermanfaat bagi banyak orang.